logo blog

Selamat Datang Di Blog Sehat dan Cantik
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Sehat dan Cantik ini,
semoga apa yang kami share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.

Efek Senyawa Phthalate bagi Kesehatan

Apa Senyawa Phthalates itu?
Senyawa golongan phthalates adalah suatu senyawa kimia yang sering digunakan sebagai plasticizer, yang membuat bahan menjadi lentur. Plasticizer phthalates tersebut banyak ditambahkan pada pembuatan plastik terutama PVC, bahan konstruksi bangunan, flooring, kosmetik, parfum, kemasan makanan, mainan, dan produk vinyl (misalnya lantai, tirai mandi, dan mantel hujan), dan aplikasi medis yang mencakup kantong darah dan selangnya, kantong cairan intravena dan selangnya, dan peralatan medis lainnya. Phthalates juga ditemukan dalam minyak pelumas, pelarut, deterjen dan lainnya.

Pada tahun 2011, penggunaan 2011, penggunaan ilegal plasticizer phthalate DEHP pada clouding agents (zat pembuat minuman seperti jus buah untuk tampak lebih berawan) juga pernah terjadi di Taiwan. Pemeriksaan awalnya dilakukan hanya untuk melihat dugaan adanya plasticizers. Setelah diteliti pada banyak produk, pada sebagian besar produsen makanan dan minuman ternyata ditemukan menggunakan DEHP dan DINP. Mungkin hal ini bisa juga terjadi di Indonesia yang awalnya hanya ditemukan pada beras. Ada kemungkinan plasticizer phthalate tersebut juga terdapat pada jenis makanan lainnya. Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah dalam mengawasi bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan yang ada dalam makanan.

Menurut peraturan di Eropa, phthalates termasuk DEHP, BBP, dan DBP dilarang mulai Februari 2015. Pada tahun 2012, Menteri Lingkungan Hidup Denmark memutuskan untuk melarang empat bahan kimia industri termasuk DEHP, Dibutyl phthalate (DBP), Diisobutyl Phthalate (DIBP) dan BBP. Hal ini mendorong Uni Eropa yang sudah mulai dalam proses pelarangan penuh penggunaan phthalates. Pada tahun 2012, Perancis menjadi negara pertama di Uni Eropa untuk melarang penggunaan DEHP dipediatrik, neonatologi dan bangsal bersalin di rumah sakit. Larangan itu berlaku efektif pada 1 Juli 2015. Larangan tersebut terutama ditujukan untuk penggunaannya di kimia industri, apalagi jika penggunaannya di dalam makanan jelas akan sangat membahayakan bagi kesehatan.

Jenis-jenis Senyawa Phthalate

DEHP (Bis 2-ethylhexyl phthalate)
Dari berbagai penelitian, DEHP dapat menyebabkan gangguan reproduksi dan perkembangan organ reproduksi pada hewan percobaan, efek teratogenik atau cacat janin termasuk penurunan jumlah janin hidup saat kelahiran, kelainan anatomi testis dan organ reproduksi, penurunan jumlah sperma serta penurunan kadar testosteron. Paparan DEHP sebelum lahir (prenatal) juga menyebabkan efek toksik perkembangan pada perkembangan jaringan paru-paru dan mengakibatkan penurunan aktivitas enzim hati. Paparan DEHP mengakibatkan anovulasi (kurangnya pelepasan sel telur dari ovarium) pada tikus betina dewasa. Studi-studi tersebut relevan dengan efeknya pada manusia, terutama bayi laki-laki, anak-anak dan ibu hamil dan saat menyusui. Di samping itu, DEHP juga berpotensi menyebabkan kanker pada manusia.

BBP (Butyl benzyl phthalate)
BBP juga dilaporkan dapat menyebabkan gangguan reproduksi pada tikus dewasa dan perkembangan organ reproduksinya yang diasumsikan relevan dengan manusia. Ada laporan terjadi peningkatan insiden eksim dan rhinitis pada anak-anak yang berkaitan dengan peningkatan konsentrasi BBP dalam debu rumah. Paparan BBP sebelum lahir pada tikus mengakibatkan efek teratogenik (menyebabkan cacat pada janin) pada keturunannya yang termasuk kelainan tulang, kelainan langit-langit dan penurunan jumlah anak hidup saat lahir. Cacat pada perkembangan organ reproduksi tikus jantan juga terjadi termasuk peningkatan kejadian testis tidak turun, hipospadia (urethra di bagian bawah penis) dan kelainan anatomi organ reproduksi lainnya.
Sebuah penelitian selama dua generasi hewan coba dilaporkan adanya efek yang serupa pada keturunannya, dan dapat menyebabkan tertundanya pubertas pada kedua jenis kelamin. BBP juga dapat menyebabkan pengurangan ovarium dan bobot uterus, kadar progesteron, dan folikel ovulasi pada hewan bunting. Paparan BBP mengakibatkan peningkatan kejadian leukimia sel mononuklear dan peningkatan ukuran hati pada hewan dewasa. Efek pada endokrin dan organ reproduksi tadi diduga juga relevan dapat menyebab efek yang sama pada manusia.

DINP (Diisononyl phthalate)
Paparan DINP pada anak melalui produk anak-anak adalah yang paling umum terjadi. Anak-anak dapat terkena 10-100 kali lipat lebih tinggi daripada orang dewasa dengan memasukkan mainan ke dalam mulut dan bahan lainnya yang mengandung DINP. Data penelitian dari hewan dan manusia menunjukkan bahwa DINP cepat diserap setelah pemberian oral. Distribusi jaringan DINP tersebar luas di jaringan tetapi tidak ada bukti akumulasi di dalam tubuh. DINP cepat dimetabolisme menjadi Monoisononyl phthalate (MINP) yang selanjutnya dimetabolisme untuk membentuk metabolit tambahan atau dihidrolisis menjadi asam phthalate dan diekskresikan terutama di urin.

Bulan Mei 2015 kemarin ada isu tentang adanya beras plastik yang mengandung unsur senyawa phthalate. Meskipun phthalate berpotensi mengganggu dan memiliki dampak kesehatan, selama ini belum ada kasus kesakitan akibat konsumsi beras tercemar bahan pembuat plastik tersebut. Dampak jangka pendeknya mungkin tidak terlihat dengan cepat, tetapi dengan mengkonsumsi dalam jangka panjang dapat berakibat buruk terutama pada kesehatan reproduksi, perkembangan organ reproduksi, efek cacat janin dan infertilitas atau kemandulan.

Namun, mengkonsumsi beras yang dicampur bahan kimia pembuat plastik tetap tidak layak untuk dikonsumsi manusia karena dampak buruknya bagi kesehatan. Operasi pasar untuk segera menarik beras tersebut dan menghentikan peredarannya merupakan sebagai langkah tepat untuk mencegah perluasan konsumsinya di masyarakat sehingga dapat menghindari dampak buruknya terdapat kesehatan masyarakat yang lebih luas.

Kepada masyarakat perlu peningkatan kehati-hatian terhadap produk-produk beras yang beredar di masyarakat. Perhatikan betul penampilannya, cuci bersih pada saat mau dimasak. Jadilah konsumen cerdas, sampaikan pada pihak berwenang jika menjumpai hal-hal yang tidak pada tempatnya.

Sumber: Tribun Jogja

Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Copyright © 2015. Sehat dan Cantik itu Mudah dan Murah - All Rights Reserved
Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger